Alasan Kenapa Mirin dan Sake Selalu Dipakai dalam Masakan Jepang

Reportasee.com – Ini ternyata alasan kenapa mirin dan sake selalu ada dalam olahan masakan Jepang.
Berawal dari sebuah cuitan seorang pengguna Twitter dengan nama akun @TitiwAk*** yang membagikan tangkap layar salah satu akun Instagram.
Akun Instagram tersebut rupanya salah satu pelanggan yang menceritakan pengalamannya ketika sedang makan di Hanamasa.
Pemilik akun Instagram yang sedang menikmati hidangan Hanamasa merasa curiga karena jamur yang sedang ia konsumsi memiliki rasa yang begitu pekat.
Penasaran, ia pun langsung bertanya kepada Chef Hanamasa.
Sebuah fakta mengejutka ia dapat, bahwa ternyata terdapat campuran sake dalam jamur tersebut.
Tak hanya jamur, Chef juga memberitahukan bahwa terdapat campuran mirin dan sake dalam kecap asin yang ia gunakan.
Masih melalui tangkapan layar, si pemilik akun Instagram juga meminta Chef untuk menyebutkan bahan apa saja yang menggunakan mirin serta sake.
Namun, Chef Hanamasa itu hanya menyebutkan dua bahan yaitu jamur dan kecap asin saja yang menggunakan sake serta mirin.
Cuitan tersebut kini mendapatkan banyak perhatian dengan jumlah re-tweet mencapai 2.272 dan likes sebanyak 6.091.
Lalu Kenapa Masakan Jepang Sering Menggunakan Mirin dan Sake?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai penggunaan mirin dan sake dalam masakan Jepang, harus kita ketahui lebih dulu apa sebenarnya mirin dan sake.
Mirin merupakan salah satu bumbu dapur khas Jepang.
Ia merupakan minuman beralkohol berwarna kuning dan memiliki cita rasa manis.
Mirin terbuat dari beras ketan kukus yang kemudian berpadu dengan ragi serta arak atau shochu dalam Bahasa Jepang.
Mirin kemudian harus melalui proses peragian selama 60 hari sebelum siap untuk digunakan.
Sedangkan sake merupakan minuman alkohol khas Jepang yang terbuat dari fermentasi beras.
Dan kebanyakan orang juga mengenalnya dengan istilah anggur beras.
Meski terkenal sebagai minuman beralkohol, sake juga sering menjadi campuran dalam makanan.
Begitupun dengan mirin, penggunaan mirin dalam masakan Jepang dapat memberikan sentuhan rasa gurih.
Selain rasa gurih, penggunaan mirin juga dapat menggantikan fungsi gula sebagai pemanis makanan.
Fungsi lain dari mirin adalah penyeimbang rasa asin dari kedelai atau miso.
Karena kandungan alkohol yang cukup tinggi yaitu sekitar 10-14 persen, aroma dan cita rasa kuat mirin dapat menutupi rasa amis dari ikan.
Hal inilah yang menyebabkan mirin sering menjadi campuran beberapa saus khas Jepang seperti soba tsuyu, tare, dan tentsuyu.
Berbeda dengan mirin, sake sering ada dalam berbagai olahan masakan Jepang untuk menghilangkan bau dan rasa yang tak sedap.
Selain itu, sake juga dapat melunakkan tekstur daging dan menambahkan cita rasa gurih karena kandungan garam yang terdapat di dalamnya.
Respon Netizen
Ramainya cuitan dari pemilik akun Twitter tersebut memicu rekasi pro dan kontra dari para pengguna Twitter lainnya.
Warga Twitter terbagi menjadi dua kubu, pendukung Hanamasa dan juga kubu yang mengkritik Hanamasa.
“Lah… Hanamasa gak bohong kok, emang gak ada label halalnya… kalo ada label tapi pake sake itu baru bohong,” ujar salah seorang pengguna Twitter.
Hal serupa pemilik akun @o****ic ungkapkan. “Kalo menurut gue ga sepenuhnya salah si, Hanamasa jadi kaya salah satu pilihan aja bagi orang yang mau makan ayce”
“Toh dari awal mereka memang gak pernah nge-claim halal, Cuma masyarakatnya aja yang gak pernah nanya. Cuma memang baiknya kalo yang masuk pakai hijab dikasih info terlebih dahulu,” lanjutnya.
Beberapa juga menyayangkan tidak terbukanya Hanamasa terkait dengan informasi bahan masakan non halal yang ada.
“Si Hanamasa ini konteksnya bukan disuruh halal sama orang muslim deh, tapi lebih ke kenapa gak jujur aja kalau gak halal, jadi yang muslim gak terjebak” cuit seorang netizen.